Jumat, 22 Februari 2019

Sandal Jepit

Sandal jepit adalah gambaran masyarakat kecil paling bawah yang terlalu tertindas oleh kaki penguasa, tak ada keperdayaan. Adanya adalah sekumpulan umpatan "dancuk, picek, jomblo, tai asu" dan lainnya. Mengapa ini dilakukan? Karena mereka telah mengalami titik kulminasi, "jegeg" karena tak ada lagi tempat bertaut.

Bagi para "sandal jepetisme" saya melihatnya ada tiga kelompok besar: tak punya harapan, sedikit harapan, dan berharap sedikit. Bagi mereka yang tak lagi punya harapan ia lebih memilih mengahiri hidupnya dengan berpangku tangan, bermunajat pada Tuhan Sang Penguasa Mutlak. Bagi yang sedikit harapan, ia bekerja apa saja sekenanya untuk memperpanjang hidup hingga jatah hidupnya berakhir. Sementara bagi yang berharap sedikit,   ia menggunakan akal waras yang untuk keluar dari satu lorong sempit ke lorong yang lebih luas melalui perubahan kekuasaan yang kedepan minimal memberikan kesempatan hidup dan berkreasi untuk anak cucunya. Baginya hari ini adalah awal saya menanam untuk dapat dipanen anak cucu dikemudian hari.

Sandal jepitisme adalah kelompok kaum ploletar yang diberi harapan oleh Soekarno idolaku. Mahatma Ghandi di India. Nelson Mandela di Afrika Selatan.

Kopipagiujungsempit, 200219

Tidak ada komentar:

Posting Komentar