Kamis, 13 Desember 2018

Islam dan Kemodernan di Indonesia

SLAM DAN KEMODERENAN di INDONESIA
Salah satu dari dua pemikiran Nur Cholis Madjid menurut Budhy Munawar Rachman, yang kini  dosen Sekolah Tinggi Filsafat Driyakara, adalah  Keislaman – Kemoderenan. Modernisasi berarti berpikir dan bekerja sesuai dengan hukum-hukum alam. Modernisasi adalah suatu keharusan bahkan suatu kewajiban mutlak. Modernisasi merupakan suatu perntah dan ajaran Tuhan. Maka dalam perspektif ini, eksistensi manusia sebagai Kholifah fil  ard memiliki tugas dan fungsi yah tidak hanya bersifat "robbani" ketuhanan, melainkan juga ga "insani" Kemanusiaan yang harus senantiasa berjalan, seiring dengan tahapan perkembangan budaya  manusia, yang secara kodrati cendrung kepada kebaikan, kemudahan, dan kemanfaatan atas nama Kemanusiaan. Maka kodrat kemamusiaan inipun dijamin oleh Islam mengapa? Karena Islam agama kemanusiaan dan peradaban. Watak Islam bersifat inklusif. Maksudnya pikiran (sistem Islam ) yg dikehendaki ialah sistem yg menguntungkan semua orang, termasuk mereka yg bukan muslim.
Pertumbuhan dan perkembangan agama Islam bersamaan dg pertumbuhan dan perkembangan sebuah sistem politik. Yaitu Negara Madinah (eksperimen Madinah ), yg bercirikan egalitarianisme, penghargaan kepada  orang  berdasarkan prestasi bukan prestise seperti keturunan,kesukuan, ras,dll; keterbukaan pastisipasi seluruh anggota masyarakat, da penentuan kepemimpinan melalui pemilihan, bukan berdasarkan keturunan, dan ini merupakan ciri masyarakat modern.
Lalu bagaimama dengan Indonesia? Nurcholish menganalogkan Pancasila dengan Piagam Madinah sebagai produk yang lahir dari nilai-nilai budaya yang telah mengakar pada dirianusia Indonesia, sebagai  common platform, atau common word atau kalimatun sawa antar berbagai macam kelompok masyarakat dan agama.
Pentingnya  penumbuhan masyarakat egaliter, demokratis, partisipatif yg berkeadilan, sebagaimana terkandung dslam pidato Nabi saw pada Haji Wada, yg menurut Cak Nur memuat point-point:
Pertama : prinsip persamaan seluruh umat manusia , krn Tuhan seluruh umat manusia adalah satu (sama), dan ayah seluruh umat manusia adalah satu yaitu Adam.
Kedua : Nurcholish menyebut bahwa darah, atau nyawa yaitu hidup manusia begitu pula hartanya dan kehormatannya adalah suci, karena itu mutlak dilindungi dan tidak boleh dilanggar.
Ketiga : kejahatan tudak akan menimpa kecuali atas pelakunya sendiri. Maka Nurcholis menyebut orang tua tidak boleh jahat kepada anaknya, dan anak tidak boleh jahat kepada  orang tua.
Keempat : Muhammad saw mengingatkan agar sepeninggal beliau, manusia tak kembali menjadi sesat dan kafir,kemudian saling bermusuhan. Karena itu, kata Cak Nur, manusia tidak boleh saling menindas.
Kelima : Nabi saw menasehatkan untuk menjaga diri berkenaan dengan wanita (istri), sebabnya wanita seperti dikatakan Cak Nur, karena pola kehidupan nomad adalah makhluk yang sama sekali tergantung kpd pria ( suami ). Ditegaskan bahws wanita dan pria mempunyai hak dan kewajiban yg sama secara timbal balik. Hak wanita adalah kewajiban pria, hak pria adalah kewajiban wanita.
Kelima prinsip di atas menjadikan Islam sbg ajaran keagamaan yang sangat menghargai manusia, menghargai individu atas dasar prinsip egalitarianisme, demokratis, partisipatif, dan keadilan, sebagai keinginan manusia  modern.Disinilah dapat dipahami bahwa modernisme bukanlah sekularisme, yang selama ini sering difajami salah oleh sebagian orang.
Catatan obrolan pemikiran NURCHOLISH MADJID,  2 Desember 2018
 REFERENSI :
1. SATU MENIT PENCERAHAN NURCHOLISH MADJID, Buku Pertama, Penyunting oleh Budhy Munawar Rachman dan Elza Peldi Taher, Cet I April 2013
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar