Senin, 10 Desember 2018

Bersamamu Ibu

22 Desember bagi bangsa Indonesia merupakan hari yang disakralkan. Mengapa? Tentu ini adalah kesadaran batin bangsa dan juga bagian dari pembangunan budaya dan karakter bangsa. Bagi bangsa ini tentulah sangat penting, karena ibu adalah orang pertama dan utama yang berkomunikasi, bersosialisasi langsung terhadap anak-anaknya pelangsung peradaban, pembentuk kader yang akan mewarisi sifat, watak, dan karakter mulia yang harus tetap berjalan sebagi sunatullah "kodrat alam" dan memang harus terjadi di bumi Tuhan ini. Maka tidak salah jika Nabi Agung Muhammad SAW sangat memuliakan ibu. Dalam dialog antara Beliau dan Sahabatnya. Sahabatnya bertanya, siapa yang pertama harus aku hormati? Nabi menjawab ibumu.... Ibumu ... Ibumu .... Hingga iga kali, baru kemudian bapakmu. Dalam kesempatan lain, Beliau juga menyampaikan: surga dibawah telapak kaki ibu.

Sidarta Gautama, Nabi agama Budha juga memuliakan ibu "perempuan" sebagai titisan dewa yang harus dihormati, dan dimuliakan.

Realitas ini dapat kita lihat, anak-anak yang lahir dan dibesarkan dengan kasih sayang penuh ibu,  tumbuh sebagai pribadi-pribadi yang mulia, tanggung, berkarakter positif, memiliki rasa empati yang tinggi, menghormati perbedaan, kapang dada, optimisme, dan lainya. Sementara anak-anak yang tumbuh dari kasih sayang yang tidak penuh cendrung brutal, berkarakter negatif.

Kesadaran kolektif bangsa Indonesia inilah, hingga negeri ini memberikan penghormatan tersendiri bagi ibu, melalui peringatan hari ibu.
Ibu.... Darimu aku mengenal rasa malu
Darimu aku memiliki optimisme
Dalam mengarungi samudera hidup dan kehidupan.
Dan darimu pula, aku seperti hari ini. Bojonegoro, 11 Des 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar