Rabu, 30 Maret 2022

AMI, Misi Mulia untuk Memajukan Madrasah


Kamis (31/3/2022) bakal digelar Lounching Anugerah Madrasah Inovasi (AMI) di gedung DPR Tuban. Kegiatan yang diilhami dari program Geram Kanwil Kemenag Jatim itu berawal dari sebuah obrolan ringan beberapa guru bersama Ning Umi Kalsum begitu saya menyebut Kasi Pendma,  muda dengan segudang ide dan cita-cita. 

Bukan sekedar mimpi. Potensi Tuban dengan 614 Madrasah yang tersebar di 20 kecamatan dengan beragam kelebihan masing-masing termasuk "local wisdom" nya adalah realitas yang diperlukan tangan-tangan terampil untuk memahatnya sebagai monumen-monumen pendidikan yang memiliki daya tarik pembelajar. 

Penting memang, dan harus segera dimulai. Karena perkembangan zaman menuntut kita tak sekedar jalan, tapi berlari menuju gerak zaman yang sama nanti ada berubah dan kompetitif, sekaligus menuntut Madrasah untuk mampu berkompetisi dengan lembaga pendidikan yang lain semacam sekolah. Disisi lain media informasi dan komunikasi yang kian merambah hingga pelosok disisi lain memiliki sisi positif, namun juga tak jarang membawa efek negatif terutama ditandai dengan menurutnya moral bangsa "moral anak didik".

Karenanya hari ini Madrasah  harus melakukan revitalisasi kembali sistem pendidikan yang mampu mengembangkan sejumlah pengetahuan, keterampilan, tanpa harus meninggalkan nilai-nilai agama dan budaya bangsa dalam bingkai Pancasila  sebagai perwujudan berkembangnya sikap anak didik. 

AMI (Anugrah Madrasah Inovasi) yang digagas kali ini adalah selain ajang inovasi dan kreativitas Madrasah, tentu yang paling utama adalah melakukan standarisasi Madrasah sekaligus mengidentigikasi dan menemukan ciri khas madrasah kedalam 3 katagori; smart, literasi dan interpreneur. 

Tentu ketiga katagori ini memiliki sejumlah indikator yang harus dimiliki madrasah untuk mampu dikatagorikan pada tiga katagori tersebut. 

Maka melibatkan semua komponen yang ada; kemenag, pengawas, KKM, KKG, Kepala madrasah, guru, komite adalah keharusan logis, agar semuanya kedepan merasa memiliki madrasah dan hasil ahirnya mampu mengangkat eksistensi Madrasah di tengah-tengah masyarakat sebagai lembaga pilihan utama, tidak lagi dikatagorikan sebagai scan, midle, apalagi terbelakang. 

Tentu ikhtiar ini tidak lain untuk mengembalikan kembali eksistensi madrasah sebagai mana tujuan awal berdirinya; melahirkan umat yang cerdas, kreativ, inovatif dan berkaramter positif. 
Selamat lounching AMI, Kamis, 31 Maret 2022.

*) M. Yazid Mat'i : Guru MI Salafiyah Soko Tuban

Tidak ada komentar:

Posting Komentar